Home » » JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.2 PEMPIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.2 PEMPIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumberdaya

Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future).

1.       Fact (Peristiwa)

Pada minggu ini, saya telah mengikuti kegiatan pembelajaran modul 3.2 sub modul 3.2.a.7 Elaborasi Pemahaman- Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, 3.2.a.8 Koneksi Antar Materi- Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, dan 3.2.a.9 Aksi Nyata- Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Pada ruang elaborasi, CGP menonton video, menuliskan hal-hal menarik yang ditemukan dari video berhubungan dengan materi pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya serta peran CGP sebagai pemimpin dalam video tersebut. Selain itu CGP mengikuti materi secara daring bersama instruktur Ibu Dianindah untuk memperdalam pemahaman mengenai modul 3.2. Kemudain CGP diminta membuat koneksi antar materi modul 3.2 yang dikaitkan dengan modul 1, 2, dan sub modul 3.2. Diminta membuat sintesis berbagai materi. CGP diberikan tantangan untuk membuat kesimpulan dan juga koneksi antara semua materi yang telah diberikan dalam modul ini dengan materi lainnya selama mengikut proses Pelatihan Guru Penggerak.Membuat kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran  dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana CGP bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Menjelaskan dan memberi contoh  bagaimana hubungannya pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.  Memberi contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi lain yang CGP dapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pelatihan Guru Penggerak.Menceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah CGP mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri CGP setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.mengkoomunikasikan hasil kesimpulan CGP dengan cara apapun yang bisa CGP pilih sendiri. Mengunggah bagan pada LMS.Selain itu juga diminta membuat prakarsa perubahan dengan model BAGJA. Pada minggu ini adalah akhir dari pembelajaran pada modul 3.2 yang tutup pada kegiatan LMS yaitu aksi nyata.

 2.       Feeling (Perasaan yang Dialami)

Setelah melakukan pembelajaran bersama instruktur, membuat koneksi antar materi, dan rencana aksi nyata berupa prakarsa perubahan, saya merasa sangat tertantang dan semangat.

Saya mencoba melakukan refleksi berdasarkan pengalaman belajar yang telah dilalui dan membuat kesimpulan dengan pendampingan fasilitator. Saya melakukan refleksi dan metakognisi terhadap proses pembelajaran yang telah kami lalui dan menggunakan pemahaman baru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang diampu. Saya sangat senang melakukan refleksi agar dapat merenung, mengingat kembali, dan melakukan pendalaman materi berdasarkan pengalaman belajar yang telah dilalui. Proses melakukan refleksi dan membuat kesimpulan ini didorong melalui pendampingan dan pertanyaan-pertanyaan melalui LMS yang selalu kami selesaikan dengan penuh tanggung jawab.

3.       Finding (Pembelajaran yang Didapat)

Pada minggu ini belajar banyak tentang Pendekatan berbasis aset. Pendekatan berbasis aset merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal positif dalam kehidupan dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir. Kita diajak fokus pada apa yang bekerja yang menjadi inspirasi, kekuatan atau potensi yang positif. ABCD merupakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh John McKnight dan Jody Kretzmann. Pendekatan ini dibangun dari kemampuan, pengalaman, pengetahuan, dan hasrat yang dimiliki oleh anggota komunitas, kekuatan perkumpulan lokal, dan dukungan positif dari lembaga lokal untuk menciptakan kehidupan komunitas yang berkelanjutan.

4.       Future (Penerapan ke Depan)

Setelah mengikuti proses pembelajaran pada minggu ini saya akan mencoba menerapkan pengetahuan yang saya miliki dalam menyusun rencana program pembelajaran di kelas saya.  Saya akan selalu menerapkan pendekatan berbasis aset karena melalui pendekatan ini memberi nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh komunita.  Selain itu pendekatan ini berfokus pada potensi aset atau sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas. Pendekatan berbasis aset merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal positif dalam kehidupan dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir kita diajak fokus pada apa yang bekerja yang menjadi inspirasi kekuatan atau potensi yang positif.

 

0 komentar:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *