REFLEKSI TENTANG PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR MURID MELALUI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Model
refleksi menggunakan Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future).
Facts (Peristiwa)
Perjalanan
mempelajari modul 2.1 merupakan kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu modul 1.
Kegiatan diawali dengan pre-test, Dengan soal Panjang sempat terkendala
jaringan, hampir dalam mengerjaannya tidak cukup waktu. Pembelajaran
menggunakan alur MERDEKA (Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi konsep, Ruang
kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi,
dan Aksi nyata). Mulai dari diri merupakan awal untuk mempersiapkan diri dalam
menerima pengetahuan baru pada modul 2.1, kemudian dilanjutkan dengan
eksplorasi konsep pemikiran kita dari modul yang sudah dipelajari, diskusi
dengan rekan CGP dalam ruang kolaborasi untuk menemukan kesamaan persepsi serta
saling memberi masukan konstruktif dalam menyusun rencana pembelajaran
berdiferensiasi, secara mandiri menyusun RPP berdiferensiasi diunggah di LMS
untuk mendapat umpan balik dari sesama CGP dan fasilitator, mendapat penguatan
dari narasumber dalam elaborasi pemahaman, membuat keterkaitan dengan materi
sebelumnya yang sudah dipelajari, dan diakhiri dengan aksi nyata praktik
pembelajaran berdiferensiasi di kelas sesuai dengan RPP yang sudah
dibuat.
Feelings (Perasaan)
Pada
modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi membuat penasaran karena sebagai
guru harus memberlakukan siswa sesuai dengan karakteristiknya. Selama ini hanya
berfokus pada ketercapaian materi kurikulum, sehingga yang saya kejar adalah
ketuntasan materi. Efek/ dampak yang ada mengabaikan bahwa ada banyak keragaman
kebutuhan belajar murid dalam satu kelas. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai
filosofi dari KHD tentang belajar adalah menuntun murid mencapai tujuan, dan
tentunya guru tidak bisa memaksa masing-masing murid untuk melewati jalan yang
sama dalam mencapai tujuannya, namun guru dituntut bisa memfasilitasi murid
dengan berbagai jalan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan murid.
Findings (Pembelajaran)
Pembelajaran
berdiferensiasi didesain agar guru bisa melaksanakan pembelajaran yang mampu
mengakomodir berbagai macam kebutuhan belajar murid. Guru harus memiliki
kepekaan dalam merespon semua kebutuhan belajar murid, hal ini dapat dilakukan
dengan memperhatikan : bagaimana kesiapan belajar murid; bagaimana minat murid
terhadap materi pembelajaran kita; dan seperti apa profil belajar murid.
Kemudian dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu juga memperhatikan strategi :
diferensiasi konten; diferensiasi proses; dan diferensiasi produk. Dan dalam
proses penilaian, guru menggunakan penilaian berjenjang. Harapannya, semua
murid bisa memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pembelajaran,
sehingga lingkungan yang aman dan nyaman pun akan didapatkan murid.
Penerapan (Future)
Agar
pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan secara efektif, maka perlu
pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat dan profil belajar
murid, agar guru dapat menentukan perbedaan konten, proses, serta produk dalam
kegiatan pembelajaran. Yaitu dengan asesmen diagnostic non kognitif. Data
pemetaan bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester sebelumnya, melalui
angket, melalui pengamatan, atau wawancara dengan sesama rekan guru dan wali
murid. Bagi saya ini merupakan pengetahuan baru, sehingga dalam prakteknya
butuh proses dan terus belajar. Semoga dapat berkontribusi dalam transformasi
pendidikan di Indonesia, murid menjadi aset yang kelak menjadi pemimpin bangsa.
0 komentar:
Post a Comment