Pertanyaan-pertanyaan
reflektif sesi mulai dari diri:
1. Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?
Selama menjadi guru dan
ketika diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah, perasaan
saya merasa cemas, gugup, dan grogi karena saya merasa akan dinilai kelengkapan
administrasi dan cara mengajar saya. Kekhawatiran ini sebagai kewajaran karena
kwatir ada kekurangan dalam kelengkapan dokumen administrasi mengajar atau
dalam pelaksanaannya didalam kelas, karena meskipun saya selalu melakukan refleksi
setiap melakukan pembelajaran, dengan meminta masukan dari siswa tentang apa
yang kurang dari cara saya dalam mengajar, tentang bagian atau materi mana yang
belum dipahami guna perbaikan pembelajaran selanjutnya, tetapi karena merasa
sedang dinilai terkadang membuat menjadi canggung dan kurang merasa nyaman
serta kurang percaya diri.
Banyak hal yang saya
temukan ketika disupervisi, utamanya untuk perbaikan pembelajaran saya
kedepannya. Refleksi diri sendiri atau pun bersama murid. Masukan bisa menjadi
sebuah kritik yang membangun dan saran mengenai proses pembelajaran atau
pun perangkat pembelajaran yang dikembangkan yang bisa menjadi ide atau gagasan
perbaikan kedepan.
2.
Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca
kegiatan observasi tersebut.
Saat observasi,
biasanya kepala sekolah atau pengawas memberitahukan dahulu tentang jadwal
observasi dan meminta saya melengkapi dokumen-dokumen pembelajaran seperti
Rencana program tahunan, program semester, silabus, RPP, jurnal mengajar,
daftar kehadiran murid, daftar nilai/kemajuan murid, serta perangkat pendukung
lainnya misalnya LKPD, buku ajar, instrument penilaian dan rubrik penilaian.
Setelah kelengkapan observasi kelengkapan dokumen, kepala sekolah atau pengawas
sekolah melakukan supervise dikelas tentang bagaimana saya melakukan pembelaran
sesuai dengan RPP yang telah saya buat sebelumnya.
Pasca kegiatan
observasi, kepala sekolah atau pengawas sekolah memberikan umpan balik yang
berupa masukan-masukan guna perbaikan pembelajaran selanjutnya. Masukan-masukan
tersebut selanjutnya saya catat sebagai bahan refleksi saya guna dilakukan perbaikan
dan penyempurnaan.
Setelah saya perbaiki
berdasarkan hasil masukan yang telah saya catat sebelumnya, kemudian saya
membuat rencana tindak lanut (RTL) dan menyampaikannya Kembali kepada kepala
sekolah atau pengawas sekolah.
3. Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi
akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang
pendidik?
Menurut saya proses
supervisi akademik yang ideal adalah supervisi dapat memberikan bimbingan,
motivasi dan bantuan teknis kepada guru
yang mengalami kesulitan
dalam kegiatan pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan
profesional guru.
4. Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang
kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan
dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan
situasi ideal 10.
Diposisi 10 (ideal)
5.
Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat
mencapai situasi ideal itu?
§ Pengetahuan dan keterampilan
melakukan coaching supervisi akademik
§ Pengetahuan dan pemahaman
kompetensi guru seperti kompetensi kepribadian, pedagogic, sosial, dan
kompetensi akademik sesuai mata pelajaran yang diampuhnya.
§ Kompetensi sosial
emosional
1. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada
diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
Sebagai seorang pendidik
dan sebagai pemimpin pembelajaran dan pemimpin sekolah dimasa depan, tentunya tidak
akan lepas dengan tugas supervisi akademik.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembelajaran yang saya lakukan sudah
berpihak kepada murid. Selain itu saya memiliki keterampilan dalam melakukan
cooching dalam melakukan supervise akademik, selain itu bertujuan untuk
pengembangan kompetensi diri.
2.
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda
harapkan ada dalam modul ini?
·
Paradigma berpikir Among,
·
Prinsip coaching,
·
Kompetensi coaching,
·
Alur percakapan TIRTA
dan
·
Supervisi akademik dengan
paradigma berpikir coaching.
Harapannya setelah
mempelajari dan mempraktekkan
beberapa latihan percakapan berbasis coaching
dapat menguatkan perjalanan pembelajaran saya menjadi seorang pemimpin
pembelajaran dan kepala sekolah.